Friday, 30 March 2012

Productive Muslim #5

Bismillahirrahmanirrahim

This entry will continue the previous sharing. Please refer to Productive Muslim #1, Productive Muslim #2. Productive Muslim #3 and Productive Muslim #4.

Alhamdulillah for all the countless Ni'mah that Allah gave every second in our life. Just want to share a topic with the intention to remind myself first, and then to share a little knowledge that I have with others after attending seminar with Abu Productive. I would like to share on Beating Procrastination.


Procrastination comes from Latin "procrastinus", which freely translated comes close to "forward to tomorrow". It can be defined as "putting things off and avoiding them for as long as possible, despite conscious willingness and perhaps even desire to get them done" (Refer: HERE)

According to psychologist Professor Clarry Lay, a prominent writer on procrastination, procrastination occurs when there’s “a temporal gap between intended behavior and enacted behavior.” That is, procrastination is occurring when there’s a significant time period between when people intend to do a job, and when they actually do it. (Refer: HERE)

From the definition, we can understand that procrastination is among negative action which results negatively. And I'm sure that most of us have our own experience of procrastination. Honestly speaking, I also can be regarded as a person who sometimes procrastinates and says "There will be another time", "Sempat lagi..", "Just relax..", "Tomorrow is still there..", "Later..", and so on.. 

That's why we should know how to beat or act against the procrastination, or make it as a tool of productivity.

OK, firstly, let's see 7 Practical Tips to beat Procrastination:

Tip 1: Find out WHY? Let's ask ourself WHY we want to procrastinate or delay or postpone our works. There must be a reason either it is important or not. It is not good if the reason becomes one of the bad habits because it might be a habit if it is practiced regularly. You know yourself better than others!

Tip 2: Become a PRO. A professional man will perform the best in his/her works. Not only relates to their career but also become a professional in personal matters. Turn all tasks as a professional task not an emotional task!

Tip 3: Pomodoro Technique. This is my first time heard about this excellent technique. It can be considered as the most effective way to beat procrastination which is created by Francesco Cirillo in the 1980s. This technique is a way to get the most out of time management. As a beginner, there are five simple steps to practice Pomodoro Technique:

  1. Choose a task to be accomplished
  2. Set the Pomodoro to 25 minutes (the Pomodoro is the timer)
  3. Work on the task until the Pomodoro rings, then put a check on your sheet of paper
  4. Take a short break (5 minutes is OK)
  5. Every 4 Pomodoros take a longer break

Please refer to http://www.pomodorotechnique.com/ for further info about this technique.

Tip 4: Remove Distractions. Here, you know best what is your obstacle to focus in your task. This obstacle might lead us to procrastinate and delay our task. The distraction can be either friends, mobile phone, facebook, twitter, movie or anything. Remove all of that to complete your task, then you can take them back to enjoy your day..

Tip 5: Public Pledge. I love this idea. Actually, you don't have to say your pledge loudly in front of public people. But, you can hire someone that you admire and respect, and make a promise and pledge that you will had over your task on time. That person can be your lecturer, manager, prime minister or anyone that will make you shame by yourself if you break the promise. It is advisable to not choose your family member because they will always too nice with you :)

Tip 6: Make Wudhu' & 2 Raka'ah. When you got the idea to procrastinate, please take an ablution and perform the 2 Raka'ah Sunnah prayer. It will refresh yourself. This is practiced by Muslim scholars especially before they begin their writing to get the best idea and blessing in their writing. Example, Imam Bukhari.

Tip 7: Last but not least, the powerful one, Seek refuge in Allah (ta'awwuz) and Remembrance of Allah (dhikr). Syaitan is the one who asks you to procrastinate. He is the one who whisper evil reminder and make you forget your responsibility. Ask forgiveness from Allah for He said: "And seek forgiveness of Allah; surely Allah is Forgiving, Compassionate." (73:20). In another verse, Allah said: "And whoever does evil, or wrongs his own soul, but afterwards seeks Allah's forgiveness, will find Allah is forgiving, Compassionate". (4: 110).
 
These tips can be illustrated in the picture below:

Secondly, how to turn the procrastination to be the good or productive. Abu Productive shared in his blog that there’s a sneaky type of procrastination that’s especially common among productive people, which is called: Productive Procrastination!

To practice Productive Procrastination, you need following tips:

1. Catch yourself in that mode!
When you find yourself ‘busy’ with lots of tasks and not focused on the single most important task for the day, realize that you’re in productive procrastination mode and need to get out! 

2. Tackle the important tasks FIRST thing in the morning
Don’t schedule them as item no. 2 or 3 in your to-do list, but make them no.1! As Brian Tracy says “EAT THAT FROG!”, i.e. do that one annoying difficult task first before you tackle anything else. 

3. Focus
Force yourself to focus on the important task of the day with the Pomodoro Technique: 25 minutes focus sessions, doing NOTHING else but the task at hand! Find out more at www.pomodorotechnique.com 

4. Prioritize
Reschedule/Delay any other ‘productive’ tasks that would distract you from your most important task to another day/later during the day. 

5. Ask for accountability
Ask people to catch you out if they feel you’re really derailing from your important task of the day and seeing you ‘busy’ doing other stuff.

Please refer to Procrastination Series provided by ProductiveMuslim.com HERE and HERE.

Thank you for reading! Spread the words.. ^^

Wednesday, 28 March 2012

Buku: KOPI

Aromanya segar. Hitamnya pekat. Tulisannya menyengat..

Mengenali KOPI dari laman sesawang Twitter buat saya gelisah selagi tidak menghidu baunya serta menghadam rasanya. Entah hormon apa yang tegar membawa saya ke pelancaran KOPI dan tayangan tiga filem pendek adaptasi dari KOPI, di Annexe Galery, Pasar Seni pada 24 Mac yang lalu. Lantas medapatkan tiga naskah buku, juga secawan kopi cinta bersama Cinta.

Seperti kata Huda di dalam ulasannya (baca SINI), walaupun kopi sering menjadi pilihan tapi bukan semua kisah KOPI menambat hati. Menggabungkan 19 Antologi cerpen, buat saya sesak nafas ketika menjamahnya satu persatu..


KOPI 3 RASA : Shaz Johar
Saya membacanya dengan menonton filpennya sebelum cerpennya. Tapi seperti biasa, tidak semua yang dilihat sama dengan yang ditulis. '3 Rasa' yang ingin diketengahkan hanya boleh difahami dengan rasa yang bisa buat badan jadi binasa jika turutkan nafsu semata-mata.

BERSAKSI KOPI : Dayang Noor
Kopi jadi saksi. Dari berpuluh wanita, satu yang dipilih. Kopi jadi saksi. Cinta yang diluah, ditolak mentah-mentah. Kopi jadi saksi. Mendengar tidak sama dengan yang meluah. Kopi jadi saksi..

KOPI KOLA : Nadia Khan
Kisah ini buat saya senyum sendirian kerana bakal Imam saya tidak gemarkan kopi seperti si gadis yang digelar 'KOLA' oleh jejaka yang menggelarkan dirinya 'KOPI'. Berjaya membuatkan saya ternanti-nanti penamatnya, dan mengerti letihnya sebuah penantian. Cinta pertama akan sentiasa hidup, seperti kopi yang tak pernah mati.

KOPI, DONAT DAN BAYANG GADIS BERAMBUT HIJAU : Adib Zaini
Sila jangan tertipu dengan si gadis berambut hijau di dalam kisah ini. Kejap, kenapa hijau??

CINTA KOPI : Gina Yap Lai Yoong
Mustahil tapi cerita ini unik.. Cinta memang pelik. Apa lagi kopi yang menyatukan cinta dua hati. Siapa sebenarnya 'Elena' tidak perlu menjadi masalah, kerna semangatnya seperti kopi yang tidak putus asa menjadi motivasi.

LUWAK DAN KRETEK : Ridhwan Saidi
Maaf ingin mengatakan kisah ini berunsur promosi diri dan Fixi. Tapi ada benarnya bahawa kopi tidak pernah lari dari dunia sang penulis (bukan sang musang). Sesedap mana pun si Luwak, perlu lihat hukum-hakamnya. Terbaik mana pun si Luwak, hanya segelintir saja yang sudi meneguk tahi.

KOPI PERCIK : Amal Hamsan
Kisah ini juga difilem-pendekkan. Ketika menonton, ia berjaya buat saya ternanti-nanti kesudahannya. Tidak sama ketika membaca, yang buat saya mahu lekas menukar ke muka surat berikutnya.

KAU KOPIKOKU : Dheepan Pranthaman
Cerita ini agak kreatif. Malah saya menyedari bahawa ini kali pertama membaca cerpen Melayu yang dikaryakan penulis berbangsa India. Tapi saya agak pelik, jika Devan dan Arissa menduduki UPSR pada tahun 1998, tapi kenapa Devan sudah bekerja di Maybank pada tahun 2010, dan Arissa sudah berumahtangga dan menjadi ibu pada tahun 2011?? Tiga dan empat tahun jarak membuat saya terpinga-pinga ganjil, lantas teringat Kopiko kosong di dalam beg, yang mulai didatangi semut halus..

KOPI JANTAN KAW : Nik Adam Ahmad
Cerita bergambar. Nasib manusia memang berbeza-beza. Tidak semua susah dahulu kemudian senang, dan tidak semua senang dahulu kemudian susah. Hidup memang untuk memberi. Tapi jika sudah memberi, usah sedih apa yang diberi, usah menyesali, walau apa yang diberi tidak dihargai, tidak direstui Ilahi..

CETHU : Nabila Najwa
Kopi Jos. Keretek. Rokok. Chetu. Nyetu. Menjadi satu....

BARISTA CINTA : Shafaza Zara Syed Yusof
Ada aroma tersendiri. Cuma kesal kerana imej 'Imam Muda' di dalamnya rosak kerana 'gila'kan kopi untuk kepuasan nafsu yang sama gila.

HARI INDITIH : Asyraf Bakti
Sila baca dengan Iman, bukan dengan nafsu. Tamat.

MALAM, DI MEJA TEMPAT KAU TERLENTOK : Hafiz Hamzah
Walaupun kurang faham, tapi ia bagai sebuah realiti. Luahan dari hati. Kisah pelbagi kopi; Davidoff Grande Cuvee, Kopi Vietnam dan Kopi Doi Chang.

RITUAL : Luc Abdullah
Terkesima. Cinta adik beradik. Kisah sebuah dosa yang membuahkan dosa.

TANGAN BERULAT : Fadli Al-Akiti
Kisah 'Edward Cullen' Melayu yang meneguk darah isteri dan anaknya, sambil minum kopi...

VENTI : Redza Minhat
Bak kata penulisnya pada hari pelancaran KOPI, "siapa yang tak faham, sila buat-buat faham". Makanya saya juga buat-buat faham..

KOPI JULIA : Faizal Sulaiman
Julia. Rashad. Ikram. Tiara. Hanyalah watak semata-mata. Harap ia bukan kenyataan yang menyakitkan.

SECANGKIR KOPI BERSAMA DIA : Syaihan Syafiq
Ini rupanya cerita yang menjadi filpen ketiga pada hari pelancaran KOPI. Ketika menonton, saya kurang faham. Ketika membaca, faham menerjah sedikit demi sedikit. Kisah cinta terlarang yang sudah terbongkar. Bukan sahaja berakhir dengan virus dosa, tapi virus yang tiada ubatnya..

KOPI MIMPI : Raja Faisal
Semuanya mimpi, hanya kerana mencari setin kopi..

**Jom minum air masak ^^

Wordless Wednesday: Bunga-Bunga Cinta


**DIY

Resepi: Kek Batik


Bahan-Bahan:

2 paket biskut Marrie
1 tin susu pekat
Coklat Masak (NONA)/ Serbuk Koko/ MILO
Butter

Cara-Cara:

  •  Panaskan bekas di atas kuali, dan masukkan butter dan biarkan cair.
  • Masukkan kepingan coklat masak ATAU serbuk koko ATAU Milo.
  • Biarkan kedua-dua bahan bercampur dan cair sehingga pekat warnanya.
  • Masukkan susu pekat mengikut sukatan masing-masing. Peringatan: Satu tin akan menyebabkan kek terlalu manis. Tambahkan manis dalam senyuman, bukan makanan ^_^
  • OK siap. Di sini ada dua pilihan samada untuk masukkan biskut ketika coklat masih panas supaya bisukt menjadi lembut. ATAU biarkan coklat sejuk sebentar untuk menghasilkan kek rangup sedikit.
  • Masukkan biskut dengan mematahkannya sesuka hati sama ada besar atau kecil.
  • Gaulkan semua sehingga sebati, sehingga tiada lagi coklat yang tidak bertemu biskut..
  • Sediakan pelbagai besar. Dan masukkan serta ratakannya di dalam bekas yang disediakan dengan kemas.
  • Kemudian, terpulang untuk letakkan hiasan di atas kek dengan taburan chocolate rice, atau chocolate syrup supaya hasilnya lebih menarik.
  • Biarkan di dalam peti sejuk.

Selamat Menikmati ^______^

Wednesday, 21 March 2012

Buku: Travelog Wartawan Islam

Tajuk: Travelog Wartawan Islam
Penulis: Roslan Hamid

Alhamdulillah, sekian lama saya meninggalkan buku ini bersendirian, akhirnya tamat juga. Sekian lama juga saya tinggalkan buku yang tidak berkaitan dengan dunia akademik, akhirnya saya berjaya menamatkan buku travelog ini.

Entah mengapa saya terdetik membeli buku ini. Sebab utama kerana ia adalah catatan berunsurkan travelog, di mana ia bukan rekaan tapi berdasarkan pengalaman peribadi penulis. Sebab kedua adalah kerana saya pernah bercita-cita menjadi wartawan suatu ketika dahulu!

Saya sangat cemburu dengan kerjaya yang memerlukan perjalanan yang jauh dan pemandangan yang berbeza. Tertarik dengan kerjaya sebagai wartawan kerana teruja melihat Majalah Tiga yang sering membuat liputan berita dari luar negara. Membaca karya tulisan Roslan Hamid ini telah membuka mata saya bahawa kerjaya sebagai wartawan bukanlah sekadar berjalan, tapi memegang amanah untuk menyampaikan apa yang mereka lihat dan rasa di dunia yang berbeza. Bukan itu sahaja, bahkan mereka barangkali berhadapan dengan bahaya dan ancaman yang tidak diduga, seperti apa yang berlaku kepada  Allahyarham Noramfaizul Mohd Nor. Wartawan juga harus bertanggungjawab di atas apa yang ditulisnya, kerana tulisan itu akan dihisab di Akhirat kelak..

Lebih cemburu lagi apabila penulis berpeluang menjejaki Makam Imam Bukhari, menghulurkan simpati kepada rakyat Afrika Selatan, melihat negara gergasi komunis Soviet dan  bertemu Muslim dari pelbagai Negara. Penulis juga sering membuat perbandingan di antara Malaysia dan Singapura dari pelbagai aspek seperti kebersihan, undang-undang, isu kondomisasi, dan lain-lain. Beliau juga menyentuh isu-isu semasa di negara kita khususnya gejala sosial di kalangan remaja. Kisah yang paling saya suka ialah kisah Abdul Ghafur, si penjual surat khabar.

Sukar untuk berjumpa dengan individu yang mahu mengaku kekurangan diri dengan sejujurnya melalui penulisan. Saya dapat merasakan kejujuran dan ketulusan penulis saat beliau mahu mempelajari Islam dengan lebih mendalam, terutama ketika beliau mahu belajar membaca al-Quran. Saya sukakan keperihatinan beliau dalam pelbagai aspek terutama dalam kepekaan terhadap isu-isu umat Islam sehingga beliau sanggup untuk meletakkan jawatan. Saya juga kagum dengan perjalanan jauh ulang-alik dari Melaka ke bandaraya KL untuk mencari rezeki. Semoga Allah memberikan kebaikan berpanjangan buat beliau dan keluarganya..

Maaf ingin menegur, terdapat banyak kesilapan ejaan di dalam buku. Semoga pihak penerbitan dapat membuat pemeriksaan semula terhadap kesilapan tersebut sebelum membuat percetakan baru kelak.

Terima kasih untuk perkongsian yang bermanfaat!

Monday, 19 March 2012

Monday's Motivation #4

"To accomplish great things, we must not only act, but also dream; not only plan, but also believe"
-Anatole France

**Allah is the best planner~

Hadith: Health Before Sickness



The Prophet PBUH said:  
“Take benefit of five before five: your youth before your old age, your health before your sickness, your wealth before your poverty, your free-time before your preoccupation, and your life before your death.”
[Narrated by Ibn ÑAbbÉs from the Messenger e. Al-×Ékim, Mustadrak, vol.4, no. 7846, p.341.]

 The Prophet PBUH said: 
“The majority of humanity is at a loss as they do not recognize the value of two of God’s gifts: Health and (discretionary) Time.” 
[Narrated by Ibn ÑAbbÉs   from the Messenger e. Al-BukhÉrÊ, 
SaÍÊÍ al-BukhÉrÊ, KitÉb Al-RiqÉ´, BÉb LÉ ÑAish illÉ ÑAish al-Ókhirah, vol.20, no. 5933, p.33.]

**Allahumma yashfini Ya Kareem~